Belajar bahasa (2)

Dari dulu sampai sekarang, belajar bahasa Inggris itu ya begitu-begitu saja, masih sama seperti dulu zaman SMP/SMA. Intinya soal tata bahasa. Kalau lupa, ya tinggal cari/beli bukunya, lalu dibaca.

Yang susah itu justru kosakatanya (vocabulary). Ini yang penting, sebab pasti dipakai sewaktu nulis atau ngobrol. Meski cuma mau bilang “the more you know, the more you know you don’t know” tapi miskin kosakata, ya nggak bisa nulis/bilang seperti itu. Yang ada mungkin bahasa tanda atau isyarat. #eaaa

Lalu, bagaimana caranya supaya bisa punya banyak kosakata? Ya mesti banyak baca tulisan bahasa Inggris (buku, majalah, koran, artikel, blog, youtube, lirik musik, caption IG, dsb). Kalau ketemu kata-kata yang kita nggak ngerti artinya, ya dicari di kamus lalu dicatat artinya. Begitu terus.. sampai koleksi kosakata kita bertambah. Nanti kalau ketemu kata yang sama, tinggal lihat catatan, tak perlu lihat kamus lagi. Semakin sering dibaca, semakin hafal jadinya. Catatan itu nggak harus buku, bisa kertas lembaran, yang penting muat di saku baju, gampang dibawa.

Setelah hafal, mesti sering latihan ngobrol. Cari teman yang mau diajak ngobrol in English. Kalau lama nggak ngobrol, sebanyak apapun kosakata kita, sefasih apapun kita, pasti hilang. Ibarat orang lama tinggal di luar dan jarang ngobrol pakai bahasa sendiri lama-lama bisa hilang, minimal jadi nggak lancar lagi.

Soal “sepik-sepik” bahasa, mungkin kita bisa meniru balita. Balita itu belum bisa baca-tulis, belum sekolah, tapi sudah bisa ngomong. #TanyaKenapa

2 thoughts on “Belajar bahasa (2)

  1. Hmm.. Bener ini..
    Walaupun singkat tulisannya tapi enak bacanya.

    Untuk anak-anak, pemerolehan bahasanya dimulai dari mendengarkan dan ia memahami makna yg didengarkan lalu langsung meniru ucapan tersebut ketika menginginkan yg dimaksud..
    Sesederhana itu, listen and speak..

    Imitasi.. 😊

    Liked by 1 person

Leave a reply to Wawa Cancel reply